Thursday, April 26, 2012

latar belakang p4 pada zaman orba


Pada acara acara Dies Natalies ke-25 Universitas Gajah Mada di Yogyakarta tanggal 19 Desember  1974, Presiden Soeharto menyatakan keperihatinanya bahwa Pancasila baru sekedar dimiliki belum dihayati.
Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Suharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yaitu gagasan Ekaprasetia Pancakarsa. Gagasan tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Ketetapan MPR dalam sidang umum tahun 1978 mengenai “Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila” atau biasa dikenal sebagai P4. Adanya penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai gerakan budaya yang ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila, yang kemudian dikuatkan dengan ketetapan MPR No II/MPR/1978.Manusia Pancasila sdalah manusia dalam keadaan apapun secara konsisten dan konsekuen mengamalkan Pancasila.Konsisten artinya setia kepada apa yang diyakini benar dan adil.Sedangkan konsekuen adalah kemampuan menghadapi konsekuensi atau akibat dari sikap takut dengan tbah,sabar,dan tawakal serta bertanggung jawab.Sejak saat itu pemerintahan Orde Baru menyatakan Pancasila sebagai Asas Tunggal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Upaya untuk menanamkan Pancasila sebagai asas tunggal dilakukan dengan mengadakan penataran P-4 disekolah-sekolah,kantor-kantor, organisasi politik,organisasi massa dan lain-lain.
Hal tersebut guna mendukung program Orde baru yaitu Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen maka sejak tahun 1978 diselenggarakan penataran P4 secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat. Tujuan dari penataran P4 adalah membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila sehingga dengan pemahaman yang sama diharapkan persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara. Melalui penegasan tersebut maka opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru.
Pelaksanaan Penataran P4 tersebut menunjukkan bahwa Pancasila telah dimanfaatkan oleh pemerintahan Orde Baru. Hal ini tampak dengan adanya himbauan pemerintah pada tahun 1985 kepada semua organisasi untuk menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal. Penataran P4 merupakan suatu bentuk indoktrinasi ideologi sehingga Pancasila menjadi bagian dari sistem kepribadian, sistem budaya, dan sistem sosial masyarakat Indonesia.

5 comments:

Followers