Friday, March 21, 2014

lo tau arti kepo? kalau blm nih gue ksh tau

Istilah gaul dijaman sekarang memang semakin menjamur. Biasanya pengguna bahasa gaul ini adalah kebanyakan dari kalangan anak sekolah. Banyak anak sekolah menggunakan bahasa gaul ini untuk menjaga eksistensinya dalam pergaulan. Kata gaul apa yang sekarang (tahun 2012, red) sedang akrab di anak gaul indonesia? Jawabanya adalah "Kepo".

Kata ini bisa kita dengar di angkot, bus maupun di sekolah dan pemakainya adalah dari kalangan anak sekolah. Misal " ih Kepo banget sih loooo!!!". Bagi orang yang gaul di jaman koes plus mungkin akan bertanya-tanya. Ini jawabannya yang berhasil di susun serupedia.

Kepo berasal dari kata Kaypoh. Bahasa Hokkien yang banyak dipake di Singapura dan sekitarnya. Sama seperti fudul, kepo berarti ingin tahu, mencampuri urusan orang lain, dan nggak bisa diam. Kata ini punya konotasi yang rada negatif. " Dia udah putus belom sama sih sama ceweknya?""Iiih, kep banget si loo!".

Dalam keterangan lain, Kepo adalah akronim dari Knowing every Particular Object adalah sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat di hadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat

dalam beberapa kasus orang kepo adalah orang yang serba ingin tahu, bisa jadi kayak semacam kecanduan untuk tahu segala hal yang sepele dan itu bisa dia unggulkan sebagai kekuatan orang tersebut.

Nah dari informasi di atas jadi kita tahu kan arti dan asal kata kepo yang sekarang lagi ngetren itu. Semoga bermanfaat.

lebahku sayang lebahku yang malang

Peneliti dan spesialis lebah asal Lausanne, Swiss, Daniel Favre berbagi penemuannya mengenai medan elektromagnetik ponsel dan pengaruhnya terhadap populasi lebah madu.



Dalam eksperimennya,Favre menempatkan dua ponsel di dalam sarang lebah dan menyiapkan perangkat untuk merekam suara lebah ketika ponsel sedang mati.

Lebah dan ponsel kedengarannya memang tidak berhubungan, namun ada dugaan radiasi yang ditimbulkan sinyal ponsel menjadi penyebab turunnya populasi lebah saat ini. Seperti dikutip harian Inggris Independent, tanda-tanda kepunahan lebah telah terlihat di berbagai kawasan di eropa, seperti Jerman, Spanyol, Yunani, dan juga Inggris.

Saat aktif ponsel hidup sekitar 20 - 40 menit, lebah mulai membuat suara bernada tinggi. Suara tunggal ini biasanya dibuat oleh lebah untuk mengumumkan bahwa sarang berada dalam bahaya,namun setelah sinyal ponsel aktif selama 20 jam dan suara tinggi terus berlanjut,lebah tidak bergerombol. Hanya dua menit dari setelah ponsel dimatikan,lebah tenang kembali.

Favre menyerukan agar komunitas ilmiah internasional untuk terus melihat hubungan antara ponsel dan medan elektromagnetik dan penurunan populasi lebah madu. Nah Itulah akibat berkembangnya Hp yang terlalu pesat. Yang jadi pertanyaan sekarang, emang apa pengaruhnya lebah pada kehidupan manusia?, jawabannya: sangat besar sekali pengaruhnya.

Sebelumnya, penurunan drastis populasi lebah telah terjadi di Amerika Serikat, dengan menghilangnya 60% populasi di kawasan pantai barat dan 70% di kawasan pantai timur.


Quote:
Seperti di Amerika utara saat ini ada 50 spesies kumbang yang ada, hanya 8 spesies yang diamati,4 diantara nya mengalami masalah besar. Termasuk pula lebah madu di dalamnya.

Lebah kita tahu memiliki manfaat banyak bagi manusia , mulai dari madu yang mereka hasilkan, air liur lebah yang telah di teliti dapan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang bersarang ditubuh manusia, serta pengobatan alternatif yang dilakukan dengan cara menyengatkan “bisa” lebah ke bagian tubuh yang menderita sakit ,dan masih banyak lagi. Namun dari sekian banyak manfaat dan pengobatan gratis itu akan langka kita temukan bahkan bisa jadi tidak akan kita temukan lagi.

Kita tahu lebah selama ini hanya dapat bertahan hidup selama 7 pekan ,tetapi dengan banyak nya sinyal radiasi di bumi maka akan membunuh para koloni lebah dalam hitungan menit saja.

Fenomena ini dikenal dengan nama Colony Collapse Disorder atau (CCD). CCD terjadi ketika para lebah pekerja tiba-tiba menghilang, meninggalkan ratu lebah, telur dan lebah yang masih kecil mati terlantar disarangnya. Ada banyak dugaan mengapa mereka tidak kembali ke sarangnya, dan salah satu teori yang belakangan mengemuka adalah radiasi ponsel mengganggu sistem navigasi lebah, mengakibatkan mereka kebingungan dan tidak dapat kembali kesarangnya.

Jika Koloni Lebah Musnah, Apa Yang Akan Terjadi? Tumbuhan, Binatang dan Manusia Ikut Punah.


Quote:
“Jika lebah menghilang dari muka Bumi, maka manusia hanya memiliki 4 tahun lagi untuk dapat bertahan hidup.” (Albert Einstein)


Quote:
Semua elemen dari suatu ekosistem sangat penting, dan memainkan peran mereka sendiri yang berbeda dalam fungsional holistik ekosistem tersebut.
Jika Anda menghapus salah satu unsur itu maka akan dapat menyebabkan tingkat kehancuran tertentu, dan sistem alami akan perlu melakukan penyesuaian, yang bisa positif atau negatif dan berada di luar kendali kita.
Merosotnya koloni lebah dunia membuat cemas para peneliti sejagat, dan tak sedikit pula masyarakat dunia ikut mencemaskannya. Mereka mengadakan seminar-seminar, penyuluhan dan demonstrasi seantero dunia.

Lebah mencari madu dari tumbuhan berbunga, termasuk tumbuhan buah. Namun sayangnya tumbuhan-tumbuhan berbunga kebanyakan adalah tumbuhan semak. Oleh karenanya kadang tumbuhan semak yang berbunga ini justru dianggap “tumbuhan hama” oleh para petani dunia.

kisah inspiratif dari seorang pemuda

RUBEN Abu Bakr adalah pria asal Australia yang sangat humoris. Semula, ia adalah seorang atheis. Ia kemudian mempelajari seluruh agama, mulai dari Kristen, Katolik, Budha, Hindu hingga Yahudi. Terakhir, ia malah masuk Islam. Mengapa?

Kisah Ruben bermula ketika ia duduk di bangku kuliah. Kala itu, ia harus menghadapi beragam peristiwa berat. Sahabatnya tewas karena narkoba.

Tidak lama kemudian, orang tuanya bercerai. Ia pun dilanda kemiskinan.

“Bahkan, anjing peliharaan saya saja mati,” tutur Ruben

Frustrasi atas musibah kematian kerabat yang terus dihadapinya, ia pun bertanya-tanya tentang tujuan hidup. Tentu, hidup tak sekadar untuk mati. Berangkat dari pemikiran itu, ia pun mencari keberadaan Tuhan dengan meneliti setiap agama yang ada.

Nasrani menjadi agama pertama yang mendapat perhatian Ruben untuk diselidiki. Ini karena hampir semua temannya menganut agama ini. Ruben pun menuju gereja dan mendapati orang-orang yang bernyanyi memuji Tuhan dan mengatakan Tuhan Maha Pengasih. Pengalaman pertamanya ke gereja tak serta-merta membuat Ruben puas. Ia terus mempelajari Kristen, termasuk tentang Katolik, Anglikan, Baptisme, imam, pendeta, dan lain sebagainya. Ia pun memiliki banyak pertanyaan mengenai Kristen. Kesimpulannya, ia merasa tak cocok dengan agama ini.

Pencarian pun berlanjut. Ia beralih kepada Buddha. Kebetulan, Ruben yang bekerja paruh waktu di pom bensin berteman dengan seorang beragama Buddha. Ia tercengang ketika tahu Tuhan Buddha berkepala gajah.

“Mengapa Tuhan memiliki kepala gajah? Dapatkah kita memilih kepala singa? Atau sesuatu yang lebih perkasa?” tanya Ruben kepada temannya.
Ruben menganggapnya tidak logis. Ia juga sempat mempelajari agama Mormon. Awalnya, dia menilai, ajaran agama ini sangat baik karena tidak memperbolehkan penganutnya meminum alkohol, kafein, dan cola. Namun, Ruben tidak menemukan kebaikan iman di agama ini. Ia kemudian menyelidiki agama Yahudi. Namun lagi-lagi, Ruben tidak menemukan apa yang ia cari.

Merasa upayanya sia-sia, Ruben pun menemui seorang temannya untuk berkonsultasi. Si teman yang beragama Kristen pun bertanya, “Bagaimana dengan Islam?”

Ruben pun sontak menolak. ”Apa? Islam? Untuk apa aku menyelidiki agama terorisme? Gila!”

Bagai menelan air ludah. Terbukti, lidah Ruben tak sesuai dengan tubuhnya. Ia kemudian melangkah memasuki masjid ketika suatu kali melewatinya.

“Saya tidak tahu apa yang menggerakkan saya, yang jelas saya menanggalkan sepatu dan langsung masuk begitu saja. Saya pikir, saya akan mati di masjid karena ketika itu saya satu-satunya orang kulit putih,” kata Ruben.

Ruben pun bertemu dengan seorang pria berperawakan besar asal Timur Tengah, berjanggut dan mengenakan gamis. Ruben menggambarkannya persis mirip para tersangka teroris. Yang mengagetkan, sosok tersebut menyapa sangat ramah, bahkan menyuguhkan sajian layaknya menerima tamu.

”Namanya Abu Hamzah,” ujar Ruben. Ia masih ingat, ia sangat kaget mendapat perlakuan seperti itu.

Ruben pun serta-merta menanyakan banyak hal tentang Islam. Misalnya, mengapa Abu Hamzah berjanggut dan mengapa Muslimah berhijab. Ia menanyakan pula mengenai praktik poligami dan lain sebagainya. Saat itu, Ruben dengan sombong menyangka pertanyaan itu sangat berat dan akan menyulitkan Abu Hamzah. Namun, lagi-lagi Ruben tercengang. Abu Hamzah mengambil Al-Quran dan menjelaskannya sesuai firman Allah SWT.

“Mereka selalu membuka Al-Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini sendiri. Mereka mengatakan tak boleh beropini tentang firman Tuhan,” tutur Ruben.

Ia pun membawa pulang sebuah kitab Al-Qur’an dari masjid tersebut. Ruben membaca terjemahannya dan sangat terkagum-kagum. Ia terpesona bagaimana Al-Qur’an menjelaskan proses penciptaan manusia. Butuh enam bulan bagi Ruben untuk menelaah Al-Qur’an, hingga ia menyimpulkan,  “Inilah yang aku cari dan perlukan.”

Dari tahap awal tersebut, Ruben pun berpikir untuk menantang Allah SWT sebelum benar-benar bersyahadat dan memeluk Islam. Ia menyalakan lilin, duduk di dekat jendela, seraya berkata, “Allah, ini adalah saat bagi saya untuk terjun ke Islam. Yang saya butuhkan hanya sebuah tanda. Hanya tanda kecil, mungkin sedikit petir, atau mungkin rumah yang runtuh.”

Lama ia menunggu, tidak ada tanda apa pun. Lilin yang ia harapkan padam sebagaimana yang sering ia lihat di film, tidak terjadi. “Ayolah Allah, satu saja,” Ruben memaksa.

Namun, tetap tidak ada apa pun yang terjadi. Ruben merasa kecewa kepada Allah. Dengan perasaan kecewa, Ruben kembali membuka Al-Qur’an, kemudian membaca ayat, “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari, dan bulan untukmu. Dan, bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah SWT.) bagi kaum yang memahami-(nya).”

Membaca ayat tersebut, bulu roma Ruben berdiri. Ia segera lari ke tempat tidur dan sembunyi di balik selimut. Berkeringat dingin, ia tidak mampu melakukan apa pun saking takutnya.

“Betapa arogannya saya ketika itu menantangNya, padahal matahari dan semua yang diciptakan-Nya merupakan tanda-tanda.”

Ruben pun kembali ke masjid dan bermaksud mengucapkan syahadat. Jamaah di masjid pun menyaksikan perubahan hidup Ruben menuju kebaikan.

Namun, Ruben mengaku kesulitan saat harus mengucapkan syahadat dengan bahasa Arab.

“Bisakah saya mengucapkannya dengan bahasa Inggris?” tawarnya kepada Abu Hamzah.

Tentu saja, permintaan Ruben tidak diizinkan. Meski harus berkali-kali keseleo lidah, akhirnya Ruben mampu bersyahadat. Usai mengucapkan syahadat, seluruh jamaah pria di masjid pun menciumnya. Saat itu, masjid dipenuhi jamaah karena bertepatan dengan hari pertama Ramadhan. Menurut Ruben, baru kali itu ia dicium begitu banyak pria. Namun, ia sangat senang. Ini peristiwa sangat berharga dan tak mungkin ia lupakan.

Sementara itu, keluarganya merasa cemas dengan keislaman Ruben. Mereka menyangka putra mereka telah masuk ke dalam kelompok teror.

“Mereka takut jika nanti saya memegang senapan AK 47 dan granat,” kata Ruben sembari tersenyum. Namun, hari demi hari, orang tua Ruben justru mendapati anaknya menjadi pribadi yang patuh dan baik. Mereka pun menyukai perubahan Ruben.

Bahkan, sang ayah ikut tertarik membaca Al-Quran. Dan berkata “Kini, kamu menjadi orang yang lebih bisa diandalkan, dipercaya, dan dapat dimintai tolong.”

seperti apakah kita

Masalah dapat terjadi setiap saat. Apabila kita tidak punya uang itu masalah. Kita kaya juga masalah, karena kekayaan itu harus dipertanggung jawabkan. Jadi, hidup itu tidak akan lepas dari masalah. Nah, saat mengalami masalah, reaksi orang itu berbeda-beda. Ada yang diibaratkan seperti wortel, telur, dan kopi.

Lalu apa sih maksud dari wortel, telur, kopi tersebut? Berikut penjelasannya.

Seorang wanita yang baru saja menikah, datang ke ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami keras kepala, suka bermalas-malasan, cuek, boros, dsb. Wanita muda itu berharap orang tuanya ikut menyalahkan suaminya.

Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja, bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan telur, di gelas kedua ia masukkan wortel. Dan di gelas ketiga ia masukkan kopi. Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ke-3 gelas tadi, dan hasilnya:

Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum. Lalu sang ibu menjelaskan:

“Nak, masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.

“Kita bisa menjadi:

1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.

“Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air. Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air dan membuatnya menjadi harum. Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?

“Ada tiga reaksi orang, saat masalah datang, yaitu:

1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh dan mengasihani diri sendiri.
2. Ada yang mengeras, marah dan menyalahkan pihak lain.
3. Ada yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana.”

Followers