Monday, December 16, 2013

Misteri Lima Gunung Berbahaya Di Dunia

Misteri Lima Gunung Berbahaya Di Dunia

Petualang asal Selandia Baru, Edmund Hillary dan pendaki gunung Sherpa Nepal Tenzing Norgay menjadi orang pertama yang mendaki Gunung Everest 60 tahun lalu.

Enam dekade kemudian, lebih dari 3.000 orang telah berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut. Sebanyak 227 orang diketahui tewas saat mencoba mendaki.

Namun gunung mana saja yang paling berbahaya untuk didaki?




5. Siula Grande, Peru (6344 meter)
Siula Grand telah lama dijuluki gunung paling mematikan di Amerika — utara dan selatan — setelah merenggut nyawa puluhan pendaki.

Dataran tinggi di Peru ini, puncak tertinggi 6344 meter di Andes, memiliki sisi barat yang hampir vertikal, yang baru bisa ditaklukkan pada 1985.

Namun pendakian pertama lebih terkenal karena kisah yang mengerikan untuk bertahan hidup, yang menginspirasi film "Touching the Void" (2003).

Pria asal Inggris Joe Simpson ditinggalkan dalam keadaan tewas oleh teman dan kompatriotnya Simon Yates, setelah jatuh dari ketinggian 30 meter ke dalam jurang es.

Namun Simpson berhasil bertahan hidup dari walaupun mengalami patah kaki saat jatuh ke dalam jurang es tersebut dengan cara merayap di sepanjang gletser selama tiga hari.




4. Everest, Nepal/Tibet (8848 meter)
Gunung ini adalah gunung tertinggi di dunia dan sudah menelan beberapa korban nyawa, tetapi yang mengejutkan, Everest bukan gunung paling berbahaya di dunia.

Sekitar 3.000 orang berhasil menaklukkan puncak tertinggi gunung tersebut, 273 tewas.

Namun, Everest – yang dikenal orang Tibet dengan nama Chomolungma, atau ‘Ibu Suci’ selama berabad-abad sebelum orang Inggris memberi nama Gunung tersebut pada 1865, bukan berarti boleh dilupakan.

Dengan ketinggian di atas 8800 meter di puncak Himalaya, terdapat Death Zone yang terkenal. Hampir selalu terjadi kematian di sini.

Pada level ini, udara sangat tipis. Orang yang tidak pernah melakukan aklimatisasi (penyesuaian) minimal selama tiga bulan, akan kehilangan kesadaran dalam tiga menit di sini.

Medan yang tidak ramah, angin kencang, dan suhu di bawah nol derajat juga membuat penyelematan menggunakan helikopter tidak mungkin dilakukan, jadi para pendaki yang terjebak di tempat ini akan tewas.




3. K2, Cina/Pakistan (8611 meter)
K2, gunung kedua tertinggi di dunia, menjadi salah satu gunung yang paling berbahaya.
Satu dari setiap empat orang yang berjuang mencapai puncak gunung ini tewas.

Namun pegunungan di Himalaya ini (yang berbeda dengan Everest, tidak pernah didaki pada musim dingin) seperti menjadi kutukan bagi pendaki wanita.

Wanda Rutkiewicz asal Polandia adalah wanita pertama yang berhasil mencapai puncak gunung ini pada 1986.

Selama 18 tahun kemudian, lima wanita yang berusaha mendaki gunung ini meninggal.

Edurne Pasaban dari Spanyol akhirnya berhasil mematahkan kutukan tersebut pada 2004 — dan dia tetap hidup sampai sekarang.




2. Mont Blanc, Prancis/Italia (4810 meter)
Mont Blanc, Gunung terbesar di Eropa, hanya separuh ukuran Everest — tapi lebih banyak makan korban jiwa.

Hingga 100 pendaki meninggal setiap tahunnya di gunung ini, yang menjadi perbatasan antara Prancis dan Italia, dan hampir 8.000 pendaki tewas sejak pendakian pertama dilakukan.

Jumlah korban sebanyak ini karena, Mont Blanc berada di antara Alpen dan jantung Eropa, semakin banyak orang berusaha mendaki puncak gunung es ini dibanding gunung yang lain.

Gletser, yang juga terkenal dengan nama Death Mountain atau White Killer, sangat berbahaya karena longsor yang sering terjadi.

Pada musim panas lalu, sembilan pendaki tewas karena salju longsor sepanjang 150 meter.




1. Annapurna, Nepal (8091 meter)
Annapurna yang rentan longsor adalah gunung paling berbahaya.

Hanya 130 orang yang berhasil mencapai puncak. Dua dari lima pendaki meninggal, membuat gunung ini memiliki tingkat kematian paling tinggi sedunia.

Puncak Nepal, yang hanya berada di urutan ke-10 tertinggi di bumi, adalah gunung pertama dari 14 Eight Thousanders (gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter) yang diukur pada tahun 1950.

Namun reputasi gunung ini yang menakutkan membuat hanya sedikit pendaki yang berani menjelajah gunung ini.

Gunung ini dikelilingi Kali Gandaki Gorge, 5.486 meter dari puncak dan merupakan lembah terdalam di bumi. Selain itu, sering terjadi badai kejam yang dapat memicu longsor, yang dapat membunuh Anda.

Misteri Keberadaan Pasar Setan Di Lereng Gunung Merapi

Misteri Keberadaan Pasar Setan Di Lereng Gunung Merapi

Fenomena keberadaan pasar setan atau pasar Bubrah sebenarnya telah banyak dikenal oleh penduduk sekitar atau oleh para pendaki gunung. Terlepas dari unsur misteri yang beredar tentang keberadaan pasar setan ini maka sebenarnya dapat juga ditelaah secara lebih realistis. Tulisan ini dibuat semata-mata agar kita selalu harus tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian kita selama mendaki gunung termasuk apabila berada di daerah yang disebut sebagai pasar setan itu.


Lokasi Keberadaan Pasar Setan
Jalur pendakian di suatu gunung biasanya dipilih berupa medan yang mudah dengan jalur yang tidak terlalu curam. Dalam hal seperti ini kadang ada satu jalur yang akan melewati punggung suatu bukit dengan kondisi yang agak datar. Daerah seperti ini biasanya akan dilewati pendaki sekaligus terkadang dipilih untuk tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Di Daerah punggung bukit inilah yang secara alami biasanya menjadi lokasi keberadaan pasar setan misterius tersebut. Punggung bukit ini yang sering berupa bentangan menyerupai lapangan yang relatif datar. Dengan demikian lokasi seperti ini cocok untuk dijadikan tempat mendirikan kemah dengan menggunakan perlindungan dari semak-semak atau batu besar supaya terhindar dari angin kencang yang bertiup.

Karakteristik lain yang menjadi ciri keberadaan pasar setan adalah daerah ini sudah tidak memiliki banyak pepohonan tinggi dan berbatang besar. Pada daerah ini hanya tinggal semak-semak perdu dengan ketinggian kurang dari dua meter. Dengan demikian angin sangat terasa sekali mengenai tubuh manusia yang sedang berada di daerah ini.

Pada lokasi punggung bukit seperti ini hampir selalu dipastikan pada waktu malam merupakan tempat angin bertiup kencang. Angin malam biasanya akan bertiup dari bawah melewati lereng-lereng secara cepat. Pada saat melewati punggung bukit ini akan bertiup dan memberikan fenomena suara yang berisik. Hal seperti inilah yang kemudian membuat sensasi keriuhan yang dianggap sebagai suara menyerupai suasana pasar. Dengan demikian daerah inilah oleh banyak orang dianggap sebagai daerah pasar setan, karena pasar yang sebenarnya tidak terlihat dan hanya suaranya saja yang terdengar.

Di lokasi pasar setan sering dikabarkan memakan korban orang atau pendaki gunung meninggal dunia. Hal ini sebenarnya dapat mudah dimengerti karena perjalanan mendaki gunung biasanya akan memerlukan tempat untuk beristirahat sementara. Salah satu pilihan orang untuk beristirahat kemungkinan besar adalah dipilih daerah di sekitar pasar setan ini. Tentu saja dipilih hal ini karena relatif sudah dekat dengan puncak, daerah ini relatif datar sehingga mudah untuk mendirikan tenda atau sekedar berlindung di bebatuan. Pada saat beristirahat seperti inilah sering terjadi kasus orang kedinginan dan menderita hipotermia misal karena cuaca di atas yang relatif ekstrim seperti turun hujan besar dan kabut gelap. Dengan demikian dapat dimengerti jika banyak korban meninggal dunia yang berlokasi di daerah pasar setan.

Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.


Orang melakukan pendakian gunung sangat sering melakukannya pada malam hari dalam rangka tujuan melihat matahari terbit dari puncak gunung. Selain itu jika pendakian dilakukan malam hari maka udara juga tidak terlalu panas oleh terik matahari. Perjalanan seperti ini dapat diatur oleh pendaki yang berpengalaman untuk dapat mencapai puncak sebelum matahari terbit. Namun kadang ada juga pendaki yang naik sore hari sehingga dapat sampai puncak sebelum pagi untuk beristirahat di tengah perjalanan. Tempat perjalanan seperti ini biasanya juga dipilih daerah sekitar pasar setan.

Untuk pendakian yang dilakukan pada siang hari. Tentu saja akan memerlukan waktu untuk menginap di atas gunung. Biasanya mereka akan membawa peralatan tenda untuk camping cukup lengkap. Hal ini karena mereka perlu meluangkan waktu menginap semalaman sebelum melanjutkan pendakian ke puncak pada pagi harinya. Lokasi daerah penginapan yang dipilih pun di daerah sekitar pasar setan.

Jadi memang wajarlah kalau keberadaan pasar setan ini menjadi terkenal karena hampir banyak orang dan pendaki gunung selalu melewati daerah ini khususnya saat perjalanan pendakian malam hari.

Keangkeran Pasar Setan

Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.


Suasana angker di daerah pasar setan seringkali ditambah akibat keberadaan bekas nisan atau monumen prasasti untuk memperingati meninggalnya pendaki di lokasi itu. Untuk diketahui bahwa di lokasi itu, sebenarnya tidak ada kuburan. Jadi kalau ada pendaki yang meninggal dunia maka selalu akan dibawa turun untuk dimakamkan oleh pihak keluarga di daerah asalnya atau tempat lain. Kalau ada bentuk semacam kuburan, maka itu sebenarnya hanya penanda saja atau lebih berupa prassti peringatan. Tetapi memang keberadaan hal ini menjadi lokasi terlihat lebih menyeramkan.

Lokasi pasar setan di siang hari

Pada siang hari, keberadaan pasar setan akan tidak terasa oleh pendaki. Hal ini karena keberadaan sinar matahari yang mampu menerangi seluruh daerah. Pendaki umumnya lebih terpukau pandangannya oleh pemandangan alam yang tersaji luas. Keindahan alam seperti ini betul-betul akan menarik perhatian dan dapat melupakan keberadaan pasar setan yang ada sebelumnya.

Bayangan keangkeran di siang hari biasanya akan musnah, karena di siang hari kondisi angin relatif lebih kecil sehingga suara ribut pun menjadi tidak terdengar. Saya yakin kalau mengalami gejala angin ribut di lokasi itu pada siang hari, maka fenomena suara-suara pasar setan pun akan terdengar kembali dalam nuansa yang berbeda.

Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.

Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.

Misteri Hantu Noni Belanda di Lawang Sewu

Lawang Sewu, gedung tua yang berada di pusat Kota Semarang ini sebelum zaman penjajahan Jepang adalah kantor perkereta-apian yang dikelola pemerintah kolonial Belanda.

Cerita misteri munculnya arwah noni Belanda ini berawal ketika tentara Jepang mulai masuk menyerbu gedung, dan menjadikannya sebagai salah satu basis peristirahatan tentara Jepang.



Kala itu, terjadi pemerkosaan tentara Jepang terhadap sekitar 20 noni Belanda. Kabarnya semua noni ini terdiri dari 10 noni perawan dan 10 sudah nikah.

Setelah puas menyalurkan hasratnya, para tentara Jepang memenggal kepala 20 noni tersebut. Dari situ, mistis sering munculnya noni di sekitar Lawang Sewu berawal.

Pengalaman Mistis

Kemunculan arwah noni Belanda ini salah satunya dialami oleh Toha (46) warga Kampung Prembaen, Semarang Tengah, Kota Semarang. Toha yang mempunyai hobi memancing di sungai sekitar Lawang Sewu ini sering melihat penampakan sosok noni Belanda.

Dengan rambut panjang terurai dan berbusana long dress warna putih, sosok noni Belanda itu terlihat mondar-mandir di sekitar Lawang Sewu.

“Dia tidak mengganggu hanya menampakkan diri. Mondar-mandir dengan parasnya yang cantik namun penuh dengan darah di mukanya dan menebar senyuman yang sangat mistis dan menakutkan… Ya, menakutkan memang… tetapi mau bagaimana lagi?,” tutur Toha, Minggu (13/10/13).


Sosok wanita Belanda dengan muka berdarah-darah, bergaun putih dan berambut panjang di Lawang Sewu (Pict: Ilustrasi dari “I wouldn’t go in there – Lawang Sewu, Basement Ghost” – NatGeo Channel)

Loji sejak era Belanda tersebut, kini lebih dikenal dengan istilah “Lawang Sewu” atau “pintu seribu” karena seakan-akan ada ribuan pintu dan jendela tersebar di mana-mana.

Sebagai gambaran, lantai dua di bagian belakang gedung memiliki sekitar 20 ruangan berjajar yang masing-masing memiliki sebanyak 6 pintu.

Jika “lawang” bisa diartikan sebagai pintu atau pintu yang menyerupai jendela besar, maka diyakini seakan-akan gedung tua Lawang Sewu memiliki 1000 pintu.

Mitos Seribu Pintu dan Ruang Bunker Bawah Tanah

Pada kenyataannya dari berbagai pengalaman para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mengunjunginya, saat menghitung jumlah pintu selalu tidak akan menemukan jumlah sampai 1000 pintu atau 1000 lawang.

Hal ini terjadi karena memang istilah kata “sewu” atau “seribu” itu, hanyalah kata kiasan yang mengartikan banyaknya pintu-pintu atau jendela-jendela besar tersebut yang seakan-akan jumlahnya seribu.

Hingga kini, istilah tersebut diyakini sebagai mitos jika satu pintunya merupakan pintu mistis sebagai tempat jalan masuk arwah para penunggu gedung Lawang Sewu tersebut.

Selain rahasia pintu seribu, juga ada bagian lain dari Lawang Sewu yaitu bunker, atau ruang bawah tanah. Bungker ini sebetulnya adalah tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada Zaman Belanda.

Tak heran, jika sampai saat ini bangunan tersebut terus tergenang air dan harus dipompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu tersebut.

Saat pertama turun, kita akan ditunjukan tempat yang angker dan penampakan-penampakan yang terjadi. Di ruangan pengap tersebut, terdapat beberapa lampu temaram yang masih terlihat baru. Konon dipasang lampu karena banyaknya orang yang kesurupan di tempat itu.


Saat Jepang masuk Indonesia

Pada masa Jepang, bungker itu dijadikan penjara dadakan untuk menahan para pejuang dan tentara Belanda yang tertangkap.

Di ruang bawah tanah itu juga terdapat 16 kolam di setiap ruangan, delapan ruangan bagian kanan dan delapan ruangan bagian kiri.

Selain itu, tempat itu dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan pembantaian tentara Belanda. Termasuk menyiksa beberapa noni Belanda yang dilakukan oleh tentara Jepang.

Penjara ini pada masanya dulu sering disebut sebagai penjara jongkok. Lima sampai sembilan orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 1,5 x 1,5 meter dengan tinggi sekitar 60 cm.


Lalu mereka disuruh jongkok berdesakan, kemudian kolam tersebut diisi air hingga setinggi leher. Kemudian kolam tersebut ditutup terali besi sampai mereka semua mati.

Tak hanya penjara jongkok, di ruang bawah tanah tersebut juga terdapat penjara berdiri. Lima sampai enam orang dimasukan dalam sebuah kotak berdiamater sekitar 60 cm x 1 meter, mereka berdiri berdesakan kemudian ditutup pintu besi sampai mereka semua mati.

Namun jika dalam seminggu mereka yang dipenjara jongkok dan penjara berdiri masih hidup, maka kepala mereka dipengggal dalam ruangan khusus. Mereka menggunakan bak pasir untuk mengumpulkan mayat tersebut.

Seluruh mayat dibuang ke sebuah kali kecil yang terletak di sebelah gedung tersebut. Menurut cerita beberapa warga lama disekitar, kali itu bernama Kali Garang, yang mana “garang” berarti begis dan kejam.

Kata-kata garang dipilih karena pada masa penjajahan Belanda dan juga pada masa penjajahan Jepang dikala itu, sering terjadi penyiksaan sehingga warna kali menjadi merah karena banyaknya darah yang mengalir di kali tersebut.

Saat pertempuran lima hari di Semarang, mayat-mayat tersebut dijadikan satu dalam delapan ruangan di sebelah kiri, kemudian ruangan tersebut ditembok untuk menghilangkan bau mayat. Wih, memang garang… dan pastinya menyeramkan!

6 Mitos Menarik dari Seluruh Dunia

Mitos selalu membuat kagum dan terkejut, juga membuat kita bertanya-tanya, apakah benar-benar bisa dipercaya atau tidak. Anak-anak selalu memdengar mitos sebagai sesuatu yang menakutkan, seperti mitos drakula.

Seiring waktu, beberapa mitos menarik semakin pudar dari sejarah dan pikiran kita. Tapi tetap saja, ada mitos yang mengejutkan kita. Banyak mitos berasal dari legenda kuno, sihir ataupun kepercayaan.

Di sinilah kecerdasan manusia dipertanyakan. Lalu apakah Anda percaya sepenuhnya tentang sebuah mitos? Dikutip dari Boldsky, berikut beberapa mitos menarik yang pernah dikenal manusia:

Peri Vampir Irlandia
Di Irlandia ada Peri yang dikenal dengan nama "Leanhaum-Sidhe", yang memikat kaum pria. Dengan mantranya yang kuat, Peri ini akan membuat pria terpesona.

Pembunuhan Orisis
Ini adalah salah satu mitos yang paling berpengaruh di Mesir. Tuhan mereka Orisis--Raja Mesir Kuno--telah dibunuh oleh saudaranta, Set. Isis--istri raja--mengembalikan arwah suaminya memlalui anaknya, Conceives. Dan mengembalikan perdamaian dengan menundukkan Set.

Kotak Pandora
Mitos tentang kotak ini sampai di filmkan, dan salah satu mitos yang paling terkenal. Kotak ini dikenal sebagai kotak penderitaan dan rasa sakit di dunia. Tapi sedikit yang tahu, jika kotak ini mampu mengembalikan sebuah harapan.

Irisan telinga Van Gogh
Van Gogh, yang dikenal sebagai "artis yang kelaparan", dipercaya telah memotong telinganya sebelum melakukan bunuhdiri. Selama hidupnya, dia hanya mampu menjual satu lukisan. Namun kebenarannya, dia hanya memotong sebagian kecil dari bagian telinganya, yaitu lobus.

Penyihir terbakar dari Salem
Selama kurun waktu 1890-an, diyakini sekitar 31 penyihir dieksekusi di Salem. Di mana diantaranya adalah 6 pria. Sekitar 150 orang ditangkap di jalan didasarkan ketidaktahuan dan kesalahpahaman. Meskipun kebenarannya di ragukan, sekitar 20 orang dieksekusi.

Apel Newton
Banyak yang meyakini, bahwa sebuah apel jatuh ke kepala Newton, yang membawanya menemukan hukum gravitasi. Walaupun kebenarannya tidak pernah terbukti, mitos ini didasarkan pada esai yang dibuat Voltaire, yang menggambarkan hal tersebut setelah Newton meninggal. Dan cerita ini disebarkan oleh keponakan Newton, Catherine.

Yah, mitos membuat kejutan selama berabad-abad, beberapa telah menghilang, dan sebagian muncul kembali. Itu semua tidak lain untuk membangkitkan tentang rasa keingintahuan kita, kepada sesuatu hal.

Kecoak, Hewan yang Tahan Dari Ledakan Nuklir

Kecoak, Hewan yang Tahan Dari Ledakan Nuklir

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata kecoak? Sudah pasti sebagian dari Anda akan bergidik dan jijik dengan hewan yang satu ini, khususnya kaum hawa.

Namun Tahukah Anda, di balik tubuhnya yang kecil ini ternyata kecoak banyak menyimpan fakta-fakta yang mengejutkan. Salah satu di antaranya, kecoak dapat hidup meskipun terkena nuklir. Bagaimana bisa? Berikut ini adalah alasan mengapa kecoak dapat hidup walau terkena radiasi nuklir dan fakta lainnya yang menarik.

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata kecoak? Sudah pasti sebagian dari Anda akan bergidik dan jijik dengan hewan yang satu ini, khususnya kaum hawa.


Namun Tahukah Anda, di balik tubuhnya yang kecil ini ternyata kecoak banyak menyimpan fakta-fakta yang mengejutkan. Salah satu di antaranya, kecoak dapat hidup meskipun terkena nuklir. Bagaimana bisa? Berikut ini adalah alasan mengapa kecoak dapat hidup walau terkena radiasi nuklir dan fakta lainnya yang menarik.

Ini Dia Hewan Anti Nuklir 9 Kali Ledakan Nuklirpun Tak Cukup Bunuh Hewan Ini!
1. 10 nuklir
Kecoak adalah satu-satunya hewan yang dapat hidup dalam serangan bom nuklir. Bahkan dikatakan bahwa setelah tragedi bom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia II lalu, hewan yang masih hidup adalah kecoak.

Hal ini disebabkan oleh sel-sel hidup sensitif pada radiasi kecoak sedang membelah. kecoak membelah pada saat siklus molting, sekitar sekali seminggu. Maka mereka bersifat sensitif pada radiasi hanya sekitar 48 jam, atau 1/4 minggu.

Salah satu yang menarik adalah hadirnya fakta dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mythbuster. Mereka menyebutkan bahwa kecoak baru akan mati saat terkena radiasi 10 kali radiasi yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.

2. Penyebab global warming
Diketahui, kecoak mampu kentut dalam kurun waktu 15 menit sekali. Parahnya, kentut yang dikeluarkan kecoak mengandung metana.

Jika dikalkulasi dalam skala global, metana dari serangga (khususnya kecoak) dapat mengakibatkan global warming atau pemanasan global.

Yang unik adalah kecoak dapat kentut meskipun sudah mati dan bertahan melepaskan kentutnya selama 18 jam.
3. Memiliki sensor deteksi rasa takut
Kecoak dikabarkan memiliki sensor yang dapat mendeteksi rasa takut pada orang-orang di sekitarnya. Apabila Anda merasa takut, maka kecoak akan dapat mengetahui rasa takut Anda dan justru akan mendekati Anda.

Bahkan sebagian dari mereka ada yang hinggap dan menempel di tubuh Anda karena tahu Anda sedang takut pada mereka. Sebab, itulah cara kecoak melindungi diri.
4. Lebih tua dari dinosaurus
Sebuah studi mengungkapkan bahwa kecoak adalah hewan purba. Bahkan lebih tua dari dinosaurus yang pernah ada di bumi ini.

Dikatakan, kecoak sudah ada 300 juta tahun lebih dulu dari dinosaurus. Uniknya, kecoak mampu bertahan hingga saat ini dan dinosaurus tidak.
5. Tanpa kepala
Ini adalah fakta yang unik. kecoak dapat hidup meskipun tanpa kepala. Pada dasarnya, semua hewan akan mati jika sudah tidak memiliki kepala, sebab di kepala ada beberapa indra, yaitu mata untuk melihat, hidung untuk bernapas, dan mulut untuk makan.

Namun faktanya, kecoak tidak memerlukan hidung untuk bernapas, karena mereka bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya.

Sementara untuk makan, kecoak bisa hidup tanpa makanan dalam jangka waktu 1 bulan dan tanpa minuman 1 minggu saja. Jadi logikanya, kecoak akan mati minimal 1 minggu setelah kehilangan kepalanya.

6. Hewan tahan banting
Pertahanan tubuh kecoak bisa dibilang cukup hebat. Serangga ini bahkan tahan banting. Jika Anda mencoba membanting kecoak ini, kemungkinan besar tidak akan mati, kecuali seluruh isi tubuhnya keluar.

Mungkin saja Anda akan menemui kecoak tersebut terdiam dalam kondisi lemah. Jangan percaya! Karena memang itulah kebiasaan kecoak mengelabuhi dan berpura-pura mati. Setelah itu, hewan tersebut akan berlari meninggalkan Anda.

7. Cara membunuh kecoak dengan mudah
Jika 1 bom atom belum bisa membunuh kecoak, maka lakukanlah cara ini. Anda harus membalik tubuh kecoak hingga telentang. Percayalah, kecoak tersebut akan mati dengan sendirinya.

Hal tersebut disebabkan oleh ketegangan otot yang terjadi pada tubuh kecoak karena selalu berusaha mengembalikan tubuhnya seperti semua. Dengan begitu, otot-otot tersebut akan kejang dan tegang sehingga dapat membunuh kecoak dengan perlahan.

Manusia Purba di Indonesia


Manusia Purba di Indonesia


Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesia berasal
dari semua kala Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut. Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut.

A. Homo

1. Homo Mojokertensis
Kutip:
Kaum Homo Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..


2. Homo Robustus
Kutip:
arti dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..

3. Homo Sapiens
Kutip:
jenis kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
- homo Soloensis
- homo sapiens wajakensis

A) Homo soloensis
Kutip:
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran
dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Volume otaknya mencapai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.


B) Homo Wajakensis
Kutip:
Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.

Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide,
bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.

4. Homo Floresienses (Hobbit)
Kutip:
aum yang ini digambarkan bertubuh cebol dan menyerupai manusia, sudah ada sejak 13.000 tahun silam berarti manusia cebol tersebut hidup bersamaan dengan manusia normal lainnya...heheh


B. Manusia Purba di Indonesia


1. Meganthropus Paleojavanicus
Kutip:
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.

2. Pithecanthropus
Kutip:
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a) Pithecanthropus Mojokertensis
Kutip:
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.

b) Pithecanthropus Robustus
Kutip:
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.

c) Pithecanthropus Erectüs
Kutip:
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur,
pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar
satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.

Followers